MTs Nurul Huda Melaksanakan Asesmen Ahir Semester dengan CBT



suasana asesmen dengan menggunakan Handphone

MTs Nurul Huda Banyuputih pada 25 November s.d. 4 Desember 2024 melaksanakan Asesmen Sumatif Akhir Semester (ASAS) berbasis Computer Based Test (CBT). Media CBT ini dipilih karena dianggap memiliki banyak keuntungan. 1. Efisiensi waktu. Hasil ujian diolah secara otomatis tanpa memerlukan koreksi manual. 2. Hemat kertas. Sehingga lebih ramah lingkungan. 3. Pengawasan lebih mudah. Pengawas dapat memantau peserta dengan lebih terstruktur. 4. Pengalaman teknologi. Siswa akan terbiasa menggunakan teknologi yang bermanfaat untuk kebutuhan di masa depan.

Dalam pelaksanaan ASAS berbasis CBT, madrasah membutuhkan beberapa persiapan, yaitu: 1) Fasilitas komputer atau handphone. Setiap siswa memerlukan komputer atau perangkat untuk mengakses tes; 2) Koneksi internet yang stabil. Untuk memastikan kelancaran akses selama tes berlangsung; dan 3) Simulas atau latihan. Sebelum tes siswa perlu dilatih untuk memahami cara penggunaan CBT. Para siswa menyambut  dengan positif. Mereka gembira dan sangat antusias mengikuti tes. Hal ini menunjukkan bahwa penilaian berbasis teknologi lebih menarik, praktis, dan membuat siswa merasa lebih nyaman. "Menurut saya tes kali ini dapat menambah pengalaman baru. Kami dapat mencoba tes yang lebih modern. Selain itu, saya merasa CBT lebih praktis dibandingkan dengan ujian tertulis." Tutur Aruna, siswa kelas VII. Sementara, Syahrul siswa kelas IX menilai penggunaan CBT lebih mudah dan tampilannya menarik sehingga tidak membosankan. Hasil tes juga dapat diketahui lebih cepat. Sehingga dapat motivasi siswa agar lebih baik. Dengan semangat ini, pihak madrasah memanfaatkan momentum untuk memberikan pelatihan teknologi yang lebih intensif kepada para siswa. Hal ini bertujuan agar mereka semakin percaya diri dalam menghadapi ujian berbasis teknologi di masa depan.

Bagi guru, pelaksanaan tes dengan CBT membawa berbagai manfaat dan juga tantangan. Berikut manfaatnya.1. Efisiensi dalam Penilaian. Guru tidak perlu melakukan koreksi manual untuk soal pilihan ganda, karena sistem akan memeriksa jawaban secara otomatis. Waktu yang dihemat dapat digunakan untuk fokus pada analisis hasil dan evaluasi pembelajaran. 2. Kemudahan Penyusunan Soal. Guru dapat membuat bank soal dengan berbagai tipe soal (pilihan ganda, isian singkat, menjodohkan, mengurutkan, hingga esai). Soal dapat diatur acak untuk mencegah kecurangan. 3. Analisis Hasil yang Lebih Mendalam. Sistem CBT  menyediakan laporan hasil secara terperinci, seperti analisis tingkat kesulitan soal, rerata nilai, dan distribusi jawaban siswa. Guru dapat dengan mudah mengidentifikasi kelemahan siswa berdasarkan data ini. 4. Pengembangan Kompetensi Digital.

Guru semakin terlatih menggunakan teknologi dalam pembelajaran, meningkatkan keterampilan TIK. Adapun tantangan bagi guru tes berbasis CBT menutut mereka harus: 1. Menguasai teknologi. Guru yang belum terbiasa dengan teknologi memerlukan pelatihan khusus untuk mengelola CBT, mulai dari membuat soal hingga mengakses laporan hasil 2. Persiapan Lebih Awal. Dibutuhkan waktu lebih untuk menyusun soal dan menginputnya ke sistem dibandingkan metode manual, terutama jika bank soal belum tersedia. 3. Kesalahan Teknis. Guru perlu memahami cara menangani gangguan teknis selama pelaksanaan CBT, seperti masalah koneksi internet atau perangkat siswa. 4. Pengawasan Ujian. Guru harus belajar teknik pengawasan dalam CBT untuk mencegah siswa melakukan kecurangan. (by Ir Humas NH)



Berikan Komentar

Silakan tulis komentar dalam formulir berikut ini (Gunakan bahasa yang santun). Komentar akan ditampilkan setelah disetujui oleh Admin